Message from Mark Mobius :
1. Need dramatic reform to release people’s natural entrepreneurial instincts, particularly among the increasingly informed youth.
2. Cautiously looking at companies that are oversold, well-managed and domestic/regional/ international leaders.
3. Also looking at companies that focus on core advantages and that benefit from increased government spending & economic activity.
Source : Mark Mobius
Thursday, March 17, 2011
Monday, March 14, 2011
20 Rules of Trading
Banyak orang membuat keputusan berinvestasi bukan atas dasar analisa namun atas dasar : ajakan teman, broker, rumor, feeling, dll.
Ketika harga bergerak naik umumnya banyak orang begitu antusias membeli, begitu turun justru ketakutan dan panic selling.
Sering terjadi penurunan ini cukup tajam sebelum akhirnya naik lagi.
Tidak lama setelah investor pemula masuk, harga-harga saham yang telah naik tinggi biasanya mengalami koreksi. Nah, pada saat harga saham mengalami koreksi ini biasanya investor pemula didominasi emosi Fear (takut).
Panik karena takut rugi besar, investor segera menjual saham yang dibelinya saat harganya tinggi. Demikianlah investor pemula umumnya buy high sell low.
Kondisi Market sebagian besar dikendalikan oleh emosi / sentimen para pelaku pasar. Kebanyakan pemula ikut-ikutan dan akhirnya terjebak pada posisi yang keliru. Kunci utama terletak pada pengendalian emosi diri. Trading Rute dibuat dengan tujuan untuk membantu pemain saham dalam menguasai emosi sehingga keputusan anda lebih banyak didasarkan atas analisa dan pemikiran yang logis, dan tidak emosional.
20 Trading Rule ini dibuat untuk membantu anda dalam menguasai emosi dan melakukan pengendalian resiko :
Rule 1 : When in Doubt, Stay Out
Rule 2 : Never Trade or Invest Based on Hope
Rule 3 : Act on Your Own Judgement or Else Absolutely and Enriterely on the Judegement of Another
Rule 4 : Buy Weakness, Sell Strength
Rule 5 : Never over Trade
Rule 6 : After A Successful and Profitable Campaign, Take a Trading Vacation
Rule 7 : Take a Periodic Mental Inventory to See How You Are Doing
Rule 8 : Constantly Analyse Your Mistakes.
Rule 9 : Don't Jump The Gun
Rule 10: Don't Try to Call Every Market Turn
Rule 11: Never Enter into A Position without First Establishing a Risk Reward
Rule 12: Cut Losses, Let Profits Run
Rule 13: Place Numerous Small Bets on Low Risks Ideas
Rule 14: Look Down, Not Up
Rule 15: Don't Fight The Trend
Rule 16: Trade Only in Liquid Markets
Rule 17: Never Trade or Invest More Than You Can Reasonably Afford to Loose
Rule 18: Never Meet A Margin Call
Rule 19: Place a Logical Stop Loss
Rule 20: Trade WIth A Plan and Stick to It
Ketika harga bergerak naik umumnya banyak orang begitu antusias membeli, begitu turun justru ketakutan dan panic selling.
Sering terjadi penurunan ini cukup tajam sebelum akhirnya naik lagi.
Tidak lama setelah investor pemula masuk, harga-harga saham yang telah naik tinggi biasanya mengalami koreksi. Nah, pada saat harga saham mengalami koreksi ini biasanya investor pemula didominasi emosi Fear (takut).
Panik karena takut rugi besar, investor segera menjual saham yang dibelinya saat harganya tinggi. Demikianlah investor pemula umumnya buy high sell low.
Kondisi Market sebagian besar dikendalikan oleh emosi / sentimen para pelaku pasar. Kebanyakan pemula ikut-ikutan dan akhirnya terjebak pada posisi yang keliru. Kunci utama terletak pada pengendalian emosi diri. Trading Rute dibuat dengan tujuan untuk membantu pemain saham dalam menguasai emosi sehingga keputusan anda lebih banyak didasarkan atas analisa dan pemikiran yang logis, dan tidak emosional.
20 Trading Rule ini dibuat untuk membantu anda dalam menguasai emosi dan melakukan pengendalian resiko :
Rule 1 : When in Doubt, Stay Out
Rule 2 : Never Trade or Invest Based on Hope
Rule 3 : Act on Your Own Judgement or Else Absolutely and Enriterely on the Judegement of Another
Rule 4 : Buy Weakness, Sell Strength
Rule 5 : Never over Trade
Rule 6 : After A Successful and Profitable Campaign, Take a Trading Vacation
Rule 7 : Take a Periodic Mental Inventory to See How You Are Doing
Rule 8 : Constantly Analyse Your Mistakes.
Rule 9 : Don't Jump The Gun
Rule 10: Don't Try to Call Every Market Turn
Rule 11: Never Enter into A Position without First Establishing a Risk Reward
Rule 12: Cut Losses, Let Profits Run
Rule 13: Place Numerous Small Bets on Low Risks Ideas
Rule 14: Look Down, Not Up
Rule 15: Don't Fight The Trend
Rule 16: Trade Only in Liquid Markets
Rule 17: Never Trade or Invest More Than You Can Reasonably Afford to Loose
Rule 18: Never Meet A Margin Call
Rule 19: Place a Logical Stop Loss
Rule 20: Trade WIth A Plan and Stick to It
Sunday, March 13, 2011
Perhitungan Saham IPO (Contoh EMDE)
Analis Fundamental umumnya menghindari saham IPO karena belum mengetahui kinerja sahamnya di masa lalu dari laporan keuangan.
Kebetulan saya memiliki contoh saham yang IPO di tahun ini yaitu EMDE.
Berikut adalah contoh perhitungan EMDE secara sederhana :
Saham IPO 850.000.000 lembar di harga 250
Saham Pendiri 2.500.000.000 lembar dengan nilai nominal 100
Harga IPO 250 x 850.000.000 = 212.500.000.000
Saham Pendiri 100 x 2.500.000.000 = 250.000.000.000 (nilai nominal = 100)
Total saham beredar = 3.350.000.000
Total 462.500.000.000 / 3.350.000.000 = rp 138.06 / lembar
Didapat angka rp 138 / lembar.
Dengan Demikian perhitungan fundamental ini menjelaskan mengapa EMDE didiskon sampe 125. Untuk lebih detail-nya tentu kita harus melihat kinerjanya dari laporan keuangan dan prospek pendapatan usaha-nya di masa depan.
EMDE sendiri IPO tanggal 12 Januari 2011. Perkiraan laba bersih tahun 2010 adalah 17 milyar. Perlu diingat tahun 2010 belum memperoleh dana IPO.
Jika kita hitung EPS untuk tahun 2010 secara sederhana :
17.000.000.000 / 2.500.000.000 = 6.8
Mengapa menggunakan 2.5 milyar lembar karena tahun 2010 saham IPO yang 850.000.000 belum diterbitkan.
Dengan Harga IPO 250 maka
PER tahun 2010 = 250 / 6.8 = 36.76
Bagaimana dengan tahun 2011?
Menurut berita okezone : http://economy.okezone.com/read/2011/02/28/278/429705/megapolitan-targetkan-laba-bersih-capai-rp50-miliar
Target laba bersih tahun 2011 adalah 50 milyar. Jika benar prediksi laba bersih bisa 50 milyar mari kita berhitung EPS untuk tahun 2011 :
50.000.000.000 / 3.350.000.000 = 14.93
Dengan harga Saham EMDE saat ini sebesar 125 maka
PER untuk saat ini adalah 125 / 14.93 = 8.37
Jika benar pernyataan Ignatius Yoyo S Hendrarsin tsb bahwa laba bersih mencapai 50 milyar, maka harga saat ini termasuk cukup menarik.
Untuk investor yang konvensional boleh menunggu sampe diterbitkan laporan keuangan tahun 2011 triwulan I dan triwulan II.
Selamat Berinvestasi secara rasional.
Disclamer on. Semua pembahasan di blog ini adalah untuk belajar bukan anjuran untuk mengambil keputusan membeli ataupun menjual saham.
Kebetulan saya memiliki contoh saham yang IPO di tahun ini yaitu EMDE.
Berikut adalah contoh perhitungan EMDE secara sederhana :
Saham IPO 850.000.000 lembar di harga 250
Saham Pendiri 2.500.000.000 lembar dengan nilai nominal 100
Harga IPO 250 x 850.000.000 = 212.500.000.000
Saham Pendiri 100 x 2.500.000.000 = 250.000.000.000 (nilai nominal = 100)
Total saham beredar = 3.350.000.000
Total 462.500.000.000 / 3.350.000.000 = rp 138.06 / lembar
Didapat angka rp 138 / lembar.
Dengan Demikian perhitungan fundamental ini menjelaskan mengapa EMDE didiskon sampe 125. Untuk lebih detail-nya tentu kita harus melihat kinerjanya dari laporan keuangan dan prospek pendapatan usaha-nya di masa depan.
EMDE sendiri IPO tanggal 12 Januari 2011. Perkiraan laba bersih tahun 2010 adalah 17 milyar. Perlu diingat tahun 2010 belum memperoleh dana IPO.
Jika kita hitung EPS untuk tahun 2010 secara sederhana :
17.000.000.000 / 2.500.000.000 = 6.8
Mengapa menggunakan 2.5 milyar lembar karena tahun 2010 saham IPO yang 850.000.000 belum diterbitkan.
Dengan Harga IPO 250 maka
PER tahun 2010 = 250 / 6.8 = 36.76
Bagaimana dengan tahun 2011?
Menurut berita okezone : http://economy.okezone.com/read/2011/02/28/278/429705/megapolitan-targetkan-laba-bersih-capai-rp50-miliar
Target laba bersih tahun 2011 adalah 50 milyar. Jika benar prediksi laba bersih bisa 50 milyar mari kita berhitung EPS untuk tahun 2011 :
50.000.000.000 / 3.350.000.000 = 14.93
Dengan harga Saham EMDE saat ini sebesar 125 maka
PER untuk saat ini adalah 125 / 14.93 = 8.37
Jika benar pernyataan Ignatius Yoyo S Hendrarsin tsb bahwa laba bersih mencapai 50 milyar, maka harga saat ini termasuk cukup menarik.
Untuk investor yang konvensional boleh menunggu sampe diterbitkan laporan keuangan tahun 2011 triwulan I dan triwulan II.
Selamat Berinvestasi secara rasional.
Disclamer on. Semua pembahasan di blog ini adalah untuk belajar bukan anjuran untuk mengambil keputusan membeli ataupun menjual saham.
Thursday, March 10, 2011
Business Cycle
Berikut adalah 16 poin Business Cycle untuk analis fundamental makro :
1. Murahnya suku bunga meningkatkan Pengembangan Teknologi, Inovasi dan pembaharuan yang akan meningkatkan Aktivitas Ekonomi
2. Aktivitas Ekonomi menciptkan Taraf hidup yang lebih baik
3. Terjadi Peningkatan Tenaga Kerja
4. Terjadi Peningkatan Kapasitas Manufaktur
5. Demand terhadap Komoditas meningkat
6. Harga Komoditas melambung, nilai uang berkurang, terjadi inflasi
7. Bank Sentral mengetatkan likuiditas (Tight Money Policy)
8. Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi
9. Biaya kredit yang meningkat menurunkan laba perusahaan
10.Aktivitas Ekonomi melambat
11.Resesi
12.Demand terhadap komoditas jatuh
13.PHK Meningkat
14.Daya beli berkurang, Harga2 turun
15.Deflasi
16.Bank Sentral menurunkan suku bunga
Salam
Pangeran Top1
1. Murahnya suku bunga meningkatkan Pengembangan Teknologi, Inovasi dan pembaharuan yang akan meningkatkan Aktivitas Ekonomi
2. Aktivitas Ekonomi menciptkan Taraf hidup yang lebih baik
3. Terjadi Peningkatan Tenaga Kerja
4. Terjadi Peningkatan Kapasitas Manufaktur
5. Demand terhadap Komoditas meningkat
6. Harga Komoditas melambung, nilai uang berkurang, terjadi inflasi
7. Bank Sentral mengetatkan likuiditas (Tight Money Policy)
8. Bank Sentral menaikkan suku bunga untuk meredam inflasi
9. Biaya kredit yang meningkat menurunkan laba perusahaan
10.Aktivitas Ekonomi melambat
11.Resesi
12.Demand terhadap komoditas jatuh
13.PHK Meningkat
14.Daya beli berkurang, Harga2 turun
15.Deflasi
16.Bank Sentral menurunkan suku bunga
Salam
Pangeran Top1
Subscribe to:
Comments (Atom)