Saturday, November 19, 2022

Suku Cadang Mobil dan Motor Kebanggaan Indonesia (AUTO)

Sebenarnya seperti saya bilang Indonesia itu negara pemakai alias konsumen.
Tapi ada satu kebanggaan rupanya di satu industri.
Misalnya di Saudi barang ini kita import jadi harga nya jauh lebih mahal daripada di Indonesia.
Indonesia kita bisa produksi sendiri dan kualitasnya juga bagus.
Ini adalah industri yg penting dan juga menggunakan teknologi
Barang ini dibutuhkan jika ada ingin menggunakan nya utk bepergian.

PT Astra Otoparts Tbk telah memiliki 7 divisi, 13 entitas anak, 20 entitas asosiasi dan ventura bersama dan juga memiliki 14 entitas investasi tidak langsung. Untuk jaringan distribusi domestik perusahaan juga memiliki 50 dealer utama, dan 24 kantor penjualan. Semuanya melayani sekitar 12.000 toko suku cadang yang tersebar di seluruh Indonesia.

Tak hanya di Indonesia saja, PT Astra Otoparts Tbk ini juga memiliki pangsa pasar yang menjangkau lebih dari 50 negara di Kawasan Eropa, Timur Tengah, Asia dan lainnya.
Makanya sparepart di Indonesia jauh lebih murah daripada saudi.

Ini jelas hebat, sebab tanpa itu apa yg mau dibanggakan, karena handphone saja kita diserang barang tiongkok.
Hanya spare part mobil Indonesia yg kualitas nya sangat bisa bersaing dgn Tiongkok dgn harga jauh lebih murah.

Terima kasih om William Soeryadjaya.







Saturday, August 8, 2015

Menumbuhkan Emiten yang berpihak pada Investor (Ekonomi berbasis Kinerja)

Halo para Top1-ers, sudah lama saya tidak menulis di blog ini.
Baiklah mari kita langsung mengupas Ekonomi berbasis Kinerja (Laba)

Saat ini beda tipis emiten bagus dan jelek.
Aturan di Bursa Efek Indonesia yg dikejar cuma omset, jumlah saham dibanyakin, giliran bangkrut investor disalahin. 

Saham2 baru IPO banyak yang turun tanpa ada pencegahan.
Misalnya laporan Keuangan CPGT tahun 2013 dinyatakan laba bersih rp 22 (Auditor Rama Wendra), di tahun selanjutnya 2014 dengan auditor lain maka laba bersih menjadi negatif menurut auditor lain.

Saat ini umumnya ekonomi kita berbasis hutang (Hutang dibesarin), maka semakin banyak semakin bagus sehingga banyak emiten kemudian terlilit hutang besar dan akhirnya investor yang dirugikan.
Banyak kasus hutang kemudian dikonversikan menjadi saham baru yang makin merugikan investor minoritas. Inilah  yang dinamakan Ekonomi berbasis Hutang.

Saat ini ada Aturan pengurang pajak yaitu jika emiten yang saham-nya dimiliki >= 300 pihak dan 40% dimiliki publik maka berhak mendapatkan pengurangan pajak 5%.
Menurut saya ini kurang efektif karena tidak memperhitungkan kinerja.

Seharusnya yang perlu diberikan insentif pengurangan pajak adalah Emiten yang berbasis kinerja untuk mendongrak ekonomi yang menciptakan kreatifitas.
Laba yang dikonversikan menjadi saham adalah Ekonomi berbasis Kinerja.

Contoh Kriteria-nya  
Emiten yg DER < 0.5 dan sudah IPO 5 tahun, 
Laba di tahan yang dikonversikan menjadi saham di mana modal dasar menjadi 2x lipat setelahnya maka diperbolehkan mendapat pemotongan pajak sekian% selama 3 tahun berturut2. 

Saya yakin banyak emiten akan berlomba2 menggenjot laba di mana kalau laba dikonversikan ke modal itu gak bisa direkayasa keuangan. Tentu itu akan berimbas emiten2 akan berlomba-lomba memperbaiki kinerjanya dan berimbas ke investor jangka panjang.
Dengan ada-nya insentif maka emiten2 yang baik akan didorong untuk maju bukan emiten-emiten yang jago berhutang :)

Contoh kasus : 
Emiten ABCD IPO di tahun 2010 dengan
Modal dasar 100 milyar. Laba ditahan 20 milyar, hutang 40 milyar.
ahun 2015 Modal dasar 100 milyar, Laba ditahan 200 milyar Total Hutang 30 milyar. 
DER = 30/300 = 0.1
Dikonversikan menjadi Modal dasar 200 milyar Laba ditahan 100 milyar Total Hutang 30 milyar. Berhak mendapat pengurangan pajak 5-10% selama 3 tahun berturut2. Jumlah saham investor bertambah 2x lipat, Ekuitas meningkat, harga saham naik. Ekonomi meningkat 

Demikianlah salah satu contoh yang perlu dibuat otoritas keuangan kita untuk membantu emiten menggenjot kinerja-nya. Semoga pihak berkepentingan bisa mencermatinya.

Sunday, September 7, 2014

Simulasi Pembelian saham SMMT boleh Bledek

Tulisan di bawah adalah salah satu alasan mengapa saya sebut Peter Sondakh adalah Market Maker Fenomenal 2014 yang membuat kenaikan saham sebesar 30x lipat.

Begini ceritanya :
Tahun 2009 SMMT banyak ditransaksikan di 150-200. Rajawali Group mengakuisisi di harga rata2 225 dari pemilik lama.

Ada seorang investor sebut saja bernama Bledek awalnya membeli-nya di harga 200 pada bulan april 2010 sebanyak 100 lot (1 lot 500 lembar) waktu itu dengan modal 10 juta rupiah.

Kemudian tahun 2012 si Bledek dikasih kesempatan membeli SMMT sebanyak 512500 lembar di harga 500 via HMETD dengan ration 4:41. 
si Bledek bilang "saya khan cuma punya 50 ribu lembar masa dengan modal 200 masa saya disuruh beli 512500 lembar di harga 500. Ogah ah, saya mending gak tebus right-nya, ane jual saja SMMT-R nya" begitu kata si Bledek yang mengaku pemain gede itu.

Terus terang saya gak tahu Bledek jual di harga berapa HMETD SMMT-nya, tapi itu gak penting lah karena keuntungan dari menjual SMMT-R udah Bledek belikan Kamera Nikon buat foto2 :), tapi doi tetap pegang Induknya yang cuma 50 ribu lembar itu.

Oke lanjut yah. Bulan Juli 2014 kemaren Bledek mendapatkan Saham Bonus dari Emiten dengan Ratio 2:5 sebanyak 125 ribu lembar. Maka Saham Bledek menjadi 175 ribu lembar. Karena Bledek percaya akan Crash maka seluruh saham SMMT Bledek dijual di harga 1815 saja. 1815 x 175000 = 317.625.000 rupiah. Modal Bledek adalah 10 juta saja. Maka keuntungan Bersih adalah 307.625.000 belum termasuk penjualan SMMT-R untuk beli Kamera Nikon. 

Dikutip kembali dari tulisan Top1 di Idsaham

Saturday, September 6, 2014

Market Maker Fenomenal tahun 2014

Telah beberapa tahun saya tidak menulis blog terutama sejak saya merilis 10 market maker fenomenal tahun 2010 di yahoo messenger group.

Kali ini saya sudah mendapatkan seorang investor fenomenal yang sangat sukses dalam jual beli perusahaan. Yah anda tidak salah orang tersebut adalah Peter Sondakh , otak di balik Rajawali Group yang sangat jeli melihat peluang bisnis.

Beberapa saham-nya yang terdeteksi di BEI adalah sebagai berikut :

Akuisisi :
SMMT di harga 225 saat ini 1805
FORU di harga 270 saat ini 950
BWPT diakusisi melalui Metacuna dan Pegasus (Total 19.97%).

IPO :
TAXI 560 tertinggi 1950

Saham nilai Fenomenal yang dijual :
RMBA senilai 3.35 Trilyun

Peter Sondakh juga adalah Pendiri RCTI namun sudah dijual saat ini kembali dengan RTV (Rajawali TV), kemungkinan besar RTV juga akan dicatatkan di bursa

Salam


Top1
6 September 2014.



Wednesday, May 15, 2013

BUDI RUBAH BIDANG USAHA?

Pada tanggal 12 juni 2013

Bertempat di Tapis Room, Hotel Four Season, Jakarta
Selain mengadakan Rapat Umum Pemegang Saham,
BUDI mengagendakan Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa untuk merubah nama perseroan dari
BUDI ACID JAYA menjadi ....

Sebelumnya dalam keterbukaan informasi tanggal 19 maret 2013,
Presiden Direktur BUDI menyatakan :

kami informasikan bahwa salah satu segmen usaha PT Budi Acid Jaya Tbk (Perseroan)
yaitu Asam Sitrat (Citric Acid) telah dihentikan aktivitas operasinya mengingat hasil
produksi Citric Acid tidak dapat bersaing dengan produk impor dari Negara China sehingga
Perseroan mengalami rugi kotor atas penjualan produk Citric Acid. Penjualan produk Citric
Acid untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 sebesar 2,31 % terhadap
total penjualan konsolidasi PT Budi Acid Jaya Tbk dan Entitas Anak sehingga penghentian
segmen usaha Citric Acid tidak mempengaruhi secara signifikan terhadap aktivitas operasi
Perseroan secara keseluruhan, sebaliknya profitabilitas Perseroaan menjadi lebih baik . 

Menurut saya ke depan BUDI akan fokus pada industri tepung tapioka, fruktosa dan glukosa.
Jika melihat pasokan listrik PLN yang kurang di daerah, ada kemungkinan Power Plan BUDI bisa dijual ke PLN.

Target jangka menengah : 250 / lembar

Disclamer on

Monday, January 7, 2013

FORU : The Only One Listed Marketing Communication Company

PT Fortune  Indonesia Tbk (FORU) didirikan pada tahun 1970, kemudian go public pada tahun 2002, yang menjadikannya perusahaan komunikasi pemasaran  terintegrasi  satu-satunya  yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia (BEI). FORU memiliki beberapa segmen  dibawah empat anak perusahaannya, yaitu PT  Fortune Pramana Rancang (Jasa Hubungan Masyarakat), PT Pelita  Alembana (Layanan Periklanan), PT Fortune
Adwicipta (Layanan  Desain  Grafis) dan PT Fortune Travindo  (Layanan Perjalanan). FORU merupakan salah satu pelopor  jasa layanan periklanan modern di Indonesia.  Dalam industri periklanan, FORU mengambil posisi dominan  diantara lain  perusahaan periklanan  dalam negeri. Dengan pengalaman jangka panjang  yang  dimilikinya,  FORU berhasil meraih beberapa penghargaan  pada tahun 2011,  seperti South
East Asia Consultancy of The Year  – Finalist The Holmes Report untuk PT Fortune Pramana Rancang,  dan  3rd Outstanding Growth Company untuk PT Pelita Alembana di MNC Awards 2011. Dengan berkembangnya kebutuhan dari banyak perusahaan, partai politik, serta Pemerintah Indonesia untuk  beriklan, kami percaya bahwa  FORU memiliki prospek yang baik di tahun mendatang.

Dengan Harga saat ini rp 130 /lembar, saham ini memiliki nilai wajar di harga rp 500/ lembar (terdiskon 50%). Target Price tahun 2014 adalah 1000.

Selain itu saham itu termasuk dalam daftar efek syariah. Berikut petikan berita dari bisnis.com :

JAKARTA: PT Fortune Indonesia Tbk (FORU) ditetapkan sebagai salah satu saham dalam perhitungan Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI).

Hal itu sesuai dengan keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. Kep-635/BL/2012 tentang Daftar Efek Syariah (DES) yang berlaku efektif mulai tanggal 3 Desember 2012 sampai dengan review DES selanjutnya.

Penelahaan tersebut didasarkan pada laporan keuangan FORU, data, serta informasi tertulis lainnya. FORU dikategorikan sebagai saham syariah karena kegiatan usaha FORU tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah.

Indra Abidin sebagai Direktur Utama FORU mengungkapkan antusiasmenya atas kabar gembira tersebut.

"Dengan masuknya FORU di indeks saham syariah, kami berharap semakin mendapat kepercayaan investor, terutama yang menggunakan pertimbangan syariah dalam berinvestasi,” ungkap Indra dalam siaran pers, Minggu (9/12).

Dari pengumuman resmi Bursa Efek Indonesia (BEI), terdapat 30 saham syariah baru dan 16 saham yang dinyatakan tidak lagi masuk dalam penghitungan ISSI.

Sebagaimana dikutip dari situs resmi Bapepam-LK, DES adalah kumpulan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah di pasar modal, yang ditetapkan oleh Bapepam-LK atau pihak yang disetujui Bapepam-LK.

DES tersebut menjadi panduan investasi bagi reksa dana syariah dalam menempatkan dana kelolaannya serta juga dapat dipergunakan oleh investor yang mempunyai keinginan untuk berinvestasi pada portofolio efek syariah.

Pada 2011 FORU membukukan pendapatan usaha sebesar Rp505,63 miliar dan pertumbuhan laba usaha sebesar 44,52% dari tahun sebelumnya. 



Wednesday, September 12, 2012

ADA APA DI BALIK GERAKAN HARGA SAHAM ?

Harga saham umumnya ditentukan oleh persepsi (penilaian) pemain saham. Jika Persepsi yang terbentuk didukung market maka bergeraklah harga saham tersebut. Jika Persepsi buruk maka turunlah harga sahamnya, dan persepsi bagus maka naiklah harga sahamnya.

Untuk mendongkrak harga saham atau menurunkan harga saham, para bandar umumnya senang sekali memainkan emosi Greed dan Fear para pemain. Apabila Pembentukan opini telah terjadi maka bandar bisa melakukan gerakan sebaliknya baik itu untuk akumulasi maupun distribusi.

Peran Emiten penting untuk memberikan informasi dan public relation khususnya tentang keadaan fundamental yang sebenarnya sehingga harga saham yang tercermin adalah wajar bukan terbentuk oleh rumor-rumor yang dihembuskan orang-orang yang tidak bertanggung-jawab.

HARGA SAHAM = opinion + emotion (fear / greed).