Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghapus pencatatan saham (delisting) PT Surya Dumai Industri Tbk terhitung 5 Februari 2008.
Surya Dumai dianggap mengalami kondisi yang berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perseroan. Surya Dumai juga tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai, kata Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil BEI, Ignantius Girendroheru, di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Surya Dumai juga memenuhi ketentuan "delisting", yakni telah dihentikan perdagangan (suspensi) sahamnya selama dua tahun di pasar reguler dan pasar tunai.
"Mempertimbangkan 'going concern' perseroan, maka bursa memutuskan penghapusan pencatatan efek PT Surya Dumai Industri Tbk dari BEI efektif 5 Februari 2008," ujar Ignatius.
Menurut dia, saham berkode SUDI tersebut masih dapat diperdagangkan di pasar negosiasi selama 20 hari bursa mulai 4 Januari-4 Februari 2008. "Dengan 'delisting', perseroan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat," ujarnya.
Surya Dumai merupakan perusahaan pengolahan kayu terpadu yang mengalami kendala bisnis akibat kesulitan bahan baku. (*)
Setahun kemudian Ciliandra Fangiono untuk pertama kali-nya masuk dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Ciliandra yang baru berusia 33 tahun ditaksir Forbes memiliki kekayaan US$ 710 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun dan berada di peringkat 18 dalam daftar tersebut.
Ciliandra bersama para saudaranya termasuk saudaranya laki-lakinya Cik Sigih memiliki 74% saham First Resources. Perusahaan tersebut didirikan oleh ayah Ciliandra, Martias. Namun Martias telah melepaskan keterlibatannya di perusahaan tersebut sejak tahun 2003.
Laporan Keuangan SUDI (Surya Dumai Industri) menyebutkan Komisaris Utama-nya Martias Fangiono, dan Wakil Direktur Utama yah Ciliandrew Fangiono.
Surya Dumai Industry Delisting kemudian First Resources berjaya. Apakah para pemilik perusahaan di indonesia umumnya cuma menggunakan IPO untuk memperkaya diri ?
Dalam Pasar Modal kita harus berpikir smart. Perusahaan bisa saja bagus tapi keuntungan umum-nya bisa dimanipulasi ke perusahaan lain.
Moral cerita : SUDI yang delisting tahun 2008 dan sering merugi tapi anaknya Martias yaitu Ciliandra Fangiono justru menjadi salah satu orang terkaya versi Majalah Forbes. Apakah keuntungan dari satu perusahaan masuk ke kantong perusahaan lain-nya? Lalu bagaimana nasib investor ritel di Indonesia?
1 comment:
Menurut saya moralnya adalah : serigala besar memakan serigala2 kecil.
Post a Comment