Dalam dunia bisnis dan investasi, transaksi saham sudah sering di bahas di berbagai media televisi, radio, surat kabar bahkan milis-milis di internet. Yang paling sering ditanyakan para investor adalah Beli saham apa yang akan naik?
Sesungguh-nya menentukan saham yang prospek itu harus berdasarkan logika dan akal sehat tidak berdasarkan ikut2an karena melihat pergerakan-nya yang aktif dan liar.
Saham sebagai instrumen investasi adalah bukti porsi kepemilikan kita atas suatu perusahaan. Suatu Perusahaan dikatakan yang baik jika mampu menghasilkan laba yang berkesibambungan dan membagikan deviden kepada pemegang sahamnya.
Berikut tips-tips yang wajib dijadikan acuan seorang Smart Investor dalam membeli saham :
1. Perusahaan yang rutin membagikan deviden minimal dalam 5 tahun terakhir pada harga yang masuk akal.
2. Cermat track record pemilik dan manajemen-nya apakah reputasi dan kemampuan-nya baik atau buruk.
3. Hindari membeli saham IPO alasan-nya banyak pemilik perusahaan yang nakal justru menumpuk kekayaan-nya dari penawaran saham (IPO) kepada masyarakat.
4. Pilihlah saham yang Likuiditas-nya baik karena kapitalisasi-nya bukan karena saham itu dimiliki sejuta umat.
Deviden merupakan kata kunci bagi smart investor karena tanpa pembagian deviden maka transaksi di bursa lebih seperti Money Games di antara para pemain-nya. Perusahaan yang baik akan membagikan deviden kepada pemegang saham bukan terus menuntut Pemegang sahamnya untuk menyetor modal lagi melalui Right Issue kecuali Right Issue itu untuk pengembangan usaha. Kebanyakan Right Issue di bursa kita saat ini untuk membayar hutang. Kalau Right Issue untuk akuisisi perusahaan kita harus waspada apakah ada penggelembungan aset perusahaan yang akan diakuisisi. Kedengaran-nya repot? Yah kalau tidak mau kehilangan uang sebaiknya waspada "Sedia Payang Sebelum Hujan"
1 comment:
nice one, memang sudah seharusnya investor lebih memperhatikan dividend
Post a Comment