Thursday, June 4, 2009

BEAR MARKET (PASAR BERUANG)

Istilah Bear (Beruang) berarti penurunan merupakan kontra dari istilah Bull (Banteng) yang berarti kenaikan. Jika kita perhatikan tangan Bear (Beruang) saat menyerang adalah dari atas ke bawah sedangkan Bull (Banteng) saat menyerang adalah menanduk dari bawah ke atas.

Selain itu istilah bear juga mengikuti kebiasaan yang berlaku dalam transaksi kulit beruang di AS. Di sana umumnya pemburu sudah menjual kulit beruang sebelum menangkap binatang tersebut. Di Pasar modal bear digunakan untuk menyebutkan investor yang menjual saham yang tidak dimilikinya. Dalam hal ini bear identik dengan short seller.

Di masa bearish di mana sektor finansial global mengalami pelambatan ekonomi sebaiknya memilih emiten yang memiliki arus cash flow yang masih bagus seperti retailer, produk barang konsumsi. Logikanya sederhana, meskipun krisis permintaan akan produk emiten ini tetap dibutuhkan.

Saham yang tergolong misalnya UNVR, INDF dan MYOR.
Selain itu perhatikan likuiditas untuk menjamin kita dapat menjualnya dengan mudah.

Pendekatan yang paling baik adalah bottom-up fundamental. Inti dari pendekatan ini adalah memilih saham yang potensial dengan langsung menganalisa fundamental emiten. Pilihan paling jelek adalah memilih saham yang mampu bertahan selama krisis sambil menunggu kondisi makro menjadi stabil. Saham yang mampu bertahan di masa sulit akan mudah berkembang di masa normal. Namun penantian bisa jadi menjadi panjang karena mungkin krisis yang berkepanjangan. Menunggu terlalu lama dapat mengarah pada hilangnya peluang memperoleh hasil investasi. Pilihan yang lebih baik adalah memilih saham yang tetap berkembang selama krisis.

Selain belajar fundamental kita juga perlu melengkap belajar analisa teknikal, psikologi pasar, bandarmology dan perusahaan yang manajemen-nya baik.
Belajar Fundamental untuk menentukan berapa harga saham yang wajar untuk di beli.
Belajar Technical untuk menentukan kapan saham tersebut boleh kita beli atau jual.
Belajar Psikologi Pasar dan Bandarmology untuk menentukan motif dan perilaku para pemegang saham.
Dan terakhir pilihlah perusahaan yang manajemen maupun owner-nya memiliki itikad yang baik.

Selamat Belajar

No comments: