Thursday, December 17, 2009
Menentukan Saham yang Prospek
Sesungguh-nya menentukan saham yang prospek itu harus berdasarkan logika dan akal sehat tidak berdasarkan ikut2an karena melihat pergerakan-nya yang aktif dan liar.
Saham sebagai instrumen investasi adalah bukti porsi kepemilikan kita atas suatu perusahaan. Suatu Perusahaan dikatakan yang baik jika mampu menghasilkan laba yang berkesibambungan dan membagikan deviden kepada pemegang sahamnya.
Berikut tips-tips yang wajib dijadikan acuan seorang Smart Investor dalam membeli saham :
1. Perusahaan yang rutin membagikan deviden minimal dalam 5 tahun terakhir pada harga yang masuk akal.
2. Cermat track record pemilik dan manajemen-nya apakah reputasi dan kemampuan-nya baik atau buruk.
3. Hindari membeli saham IPO alasan-nya banyak pemilik perusahaan yang nakal justru menumpuk kekayaan-nya dari penawaran saham (IPO) kepada masyarakat.
4. Pilihlah saham yang Likuiditas-nya baik karena kapitalisasi-nya bukan karena saham itu dimiliki sejuta umat.
Deviden merupakan kata kunci bagi smart investor karena tanpa pembagian deviden maka transaksi di bursa lebih seperti Money Games di antara para pemain-nya. Perusahaan yang baik akan membagikan deviden kepada pemegang saham bukan terus menuntut Pemegang sahamnya untuk menyetor modal lagi melalui Right Issue kecuali Right Issue itu untuk pengembangan usaha. Kebanyakan Right Issue di bursa kita saat ini untuk membayar hutang. Kalau Right Issue untuk akuisisi perusahaan kita harus waspada apakah ada penggelembungan aset perusahaan yang akan diakuisisi. Kedengaran-nya repot? Yah kalau tidak mau kehilangan uang sebaiknya waspada "Sedia Payang Sebelum Hujan"
Wednesday, December 16, 2009
Surya Dumai Group dan Ciliandra Fangiono
Jakarta (ANTARA News) - Bursa Efek Indonesia (BEI) akan menghapus pencatatan saham (delisting) PT Surya Dumai Industri Tbk terhitung 5 Februari 2008.
Surya Dumai dianggap mengalami kondisi yang berpengaruh negatif terhadap kelangsungan usaha perseroan. Surya Dumai juga tidak dapat menunjukkan indikasi pemulihan yang memadai, kata Kepala Divisi Pencatatan Sektor Riil BEI, Ignantius Girendroheru, di Jakarta, Jumat.
Selain itu, Surya Dumai juga memenuhi ketentuan "delisting", yakni telah dihentikan perdagangan (suspensi) sahamnya selama dua tahun di pasar reguler dan pasar tunai.
"Mempertimbangkan 'going concern' perseroan, maka bursa memutuskan penghapusan pencatatan efek PT Surya Dumai Industri Tbk dari BEI efektif 5 Februari 2008," ujar Ignatius.
Menurut dia, saham berkode SUDI tersebut masih dapat diperdagangkan di pasar negosiasi selama 20 hari bursa mulai 4 Januari-4 Februari 2008. "Dengan 'delisting', perseroan tidak lagi memiliki kewajiban sebagai perusahaan tercatat," ujarnya.
Surya Dumai merupakan perusahaan pengolahan kayu terpadu yang mengalami kendala bisnis akibat kesulitan bahan baku. (*)
Setahun kemudian Ciliandra Fangiono untuk pertama kali-nya masuk dalam daftar 40 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes. Ciliandra yang baru berusia 33 tahun ditaksir Forbes memiliki kekayaan US$ 710 juta atau sekitar Rp 6,75 triliun dan berada di peringkat 18 dalam daftar tersebut.
Ciliandra bersama para saudaranya termasuk saudaranya laki-lakinya Cik Sigih memiliki 74% saham First Resources. Perusahaan tersebut didirikan oleh ayah Ciliandra, Martias. Namun Martias telah melepaskan keterlibatannya di perusahaan tersebut sejak tahun 2003.
Laporan Keuangan SUDI (Surya Dumai Industri) menyebutkan Komisaris Utama-nya Martias Fangiono, dan Wakil Direktur Utama yah Ciliandrew Fangiono.
Surya Dumai Industry Delisting kemudian First Resources berjaya. Apakah para pemilik perusahaan di indonesia umumnya cuma menggunakan IPO untuk memperkaya diri ?
Dalam Pasar Modal kita harus berpikir smart. Perusahaan bisa saja bagus tapi keuntungan umum-nya bisa dimanipulasi ke perusahaan lain.
Moral cerita : SUDI yang delisting tahun 2008 dan sering merugi tapi anaknya Martias yaitu Ciliandra Fangiono justru menjadi salah satu orang terkaya versi Majalah Forbes. Apakah keuntungan dari satu perusahaan masuk ke kantong perusahaan lain-nya? Lalu bagaimana nasib investor ritel di Indonesia?
Tuesday, December 15, 2009
RIGHT ISSUE
adalah suata cara bagi perusahaan yang telah go public untuk menambah modal dengan menerbitkan saham baru. Saham-saham baru ini terlebih dahulu ditawarkan kepada pemegang saham lama.
Pendeknya pemegang saham lama memperoleh hak khusus untuk memesan saham baru terlebih dahulu. Kalau hak tersebut tidak digunakan, maka saham tersebut akan ditawarkan kepada investor lain. Bila hal ini terjadi, persentase kepemilikan pemegang saham lama akan menurun.
Isu yang paling penting adalah penggunaan uang hasil RI. Secara umum uang hasil RI bisa digunakan misalnya untuk modal kerja, akuisisi perusahaan, membayar hutang maupun ekspansi usaha.
Saat ini saham yang group-nya lagi marak rencana right issue adalah saham group Bakrie.
Contohnya : ENRG ratio 11:20 harga pelaksanaan 185
DEWA ratio 5: 2 harga pelaksanaan 100
UNSP ratio 2:5 harga pelaksanaan 530
Thursday, June 4, 2009
Perilaku Investor Pemula dan Efek Asch
Menurut pakar, prilaku investasi dan keputusan investasi investor pemula dipicu oleh 2 jenis emosi yaitu greed and fear tamak dan takut).
Melihat orang lain mendapat untung besar pada saat harga2 saham melejit saraf greed investor terusik untuk ikut menikmati keuntungan serupa Tanpa pikir panjang lagi, mereka mulai berebutan membeli saham.
Masalahnya, investor pemula biasanya terlambat masuk pasar yaitu pada saat harga2 memang sudah relatif mahal karena memang sudah melonjak tinggi. dan seperti kita ketahui Harga saham tidak selamanya naik. Ada masanya harga mengalami koreksi dan turun.
Sering terjadi koreksi ini cukup tajam sebelum akhirnya naik lagi.
Tidak lama setelah investor pemula masuk, harga-harga saham yang telah naik tingi biasanya mengalami koreksi. Nah, pada saat harga saham mengalami koreksi ini biasanya investor pemula didominasi emosi Fear (takut).
Panik karena takut rugi besar, investor segera menjual saham yang dibelinya saat harganya tinggi. Demikianlah investor pemula umumnya buy high sell low jadi harus bagaimana sikap seorang investor?
Untuk menghindari kepanikan akibat greed dan fear, calon investor pemula dianjurkan untuk mempersiapkan diri sbb:
1. Jangan beli kucing dalam karung
Pelajari dulu segala sesuatu yang berhubungan dengan investasi saham sebelum anda memulai-nya.
2. Investasi saham dianjurkan untuk jangka panjang dan dibeli secara bertahap. Biasanya jangka waktu yang banyak disebut adalah lebih dari 5 tahun.
Makin panjang makin baik, tentunya pembelian yang kita lakukan adalah cicilan bertahap dan konsisten seperti metode KPR (Kredit Pemilikan Rumah). Kalau kita langsung ngeri mendengar kata 5 tahun sepertinya kita gak cocok main saham sebaiknya jangan main saham karena saham itu long term investment. Jangan beli saham menggunakan uang yang perlu anda pakai tidak lama lagi. Ini penting agar Anda bisa tetap tenang dan berpikir jernih saat harga2 saham terkoreksi
3. Kurangi resiko dengan diversifikasi artinya jangan beli saham satu perusahaan dari satu sektor saja. Belilah saham beberapa perusahaan dari berbagai sektor / industri yang berbeda.
Dengan demikian kerugian di satu saham kemungkinan akan dapat ditutupi oleh keuntungan pada saham lain-nya sehingga fluktuasi nilai portofolio total bisa dikurangi. Ini akan sangat membantu menenangkan saraf fear anda. Selain diversifikasi sektor ada juga cara bagus yaitu diversifikasi waktu.
4. Simulasi dulu Sebelum bener2 terjun pake uang anda, dianjurkan simulasi investasi saham Pilih strategi pemilihan saham yang menurut riset anda cocok untuk anda.
Gunakan informasi yang paling kini baik harga saham, tren, pergerakan harga, laporan keuangan dan berita2 terakhir ttg perusahaan tsb dll Lakukan simulasi beli saham, yaitu seolah2 anda beli saham pada harga yang terjadi di pasar saat ini.
Secara disiplin dan teratur, buatlah catatan yang terstruktur ttg beberapa hal penting seperti waktu dan alasan pembelian saham, serta harga pembelian, dan jumlah yang dibeli. Kemudian ikuti perkembangan harga2 asham yang seolah2 telah anda beli tsb. Kalau terjadi kenaikan atau penurunan harga yang signifikan, cari tahu penyebabnya
Melalui simulasi semacam ini Anda membiasakan diri mengenal informasi yang relevan dan sumber-sumbernya. Anda juga akan mulai mendapatkan semacam 'feeling' ttg pergerakan harga saham.
Simulasi ini dianjurkan dilaksanakan selama beberapa bulan. (minimal seh 3 bulan) Setelah terbiasa dengan berbagai segi investasi saham melalui simulasi itu, barulah anda bener2 terjun berinvestasi dengan uang anda.
Investasi sungguhan tetap saja berbeda dengan investasi simulasi Jadi tetap ada proses belajar tambahan yang perlu dilalui sebelum Anda benar2 menjadi investor yang berpengalaman. Dalam proses belajar ini, selalu ada biaya pembelajaran (learning cost).
Dalam belajar berinvestasi, learning cost-nya adalah kerugian yang dialami oleh investor pemula. Oleh karena itu, untuk menekan biaya pembelajaran, pada tahun pertama berinvestasi sungguhan, dianjurkan agar Anda mulai dengan sebagian kecil saja dari rencana alokasi dana investasi anda di saham. Secara bertahap setelah itu, barulah alokasi investasi saham diperbesar.
Kalau proses ini Anda lalui dengan sabar dan tekun, Anda berpeluang besar untuk tidak terjebak dalam wabah Greed and Fear yang melanda investor pemula pada umumnya. Dengan demikian kita tetap bisa tidur nyenyak dan bebas panik.
Pertama kita harus menganalisa berbagai sumber seperti tulisan gw di atas baik berita, laporan keuangan, tren dsb sebenarnya itu analisa juga gak langsung mak nyus pak perlu beberapa kali latihan dan ketekunan, intinya masih dalam rangka mencari pola yang cocok. Belajar, sabar, disiplin dan kerja keras
Pendekatan TA juga memerlukan disiplin cut loss bukan?
nah itu dalam proses pembelajaran kita akan tahu mana yang bisa kita ambil dan mana yang tidak karena itu semua butuh waktu
Bagaimana dengan contoh kasus kita pintar menganalisa tapi kita salah mengambil keputusan atau karena kita ikut2an jadi jeblos itu biasanya merupakan efek asch.
Idealnya investor yang memiliki informasi yang lebih lengkap dan akurat menjadi penentu yang dominan dalam proses konsensus penentuan harga di pasar. Namun kenyataan-nya, investor tidak selalu mengambil keputusan berdasarkan informasi yang dimiliknya Sering terjadi bahwa investor yang memiliki informasi akurat, ternyata tidak mengambil keputusan berdasarkan informasi yang dimilikinya. Penyebabnya ada banyak salah satunya adalah Efek ASch. Efek ini ditemukan oleh Solomon Asch beberapa dekade yang lalu.
Dia mencoba percobaan sederhana berikut dalam percobaan, Subyek diberikan gambar 4 garis lurus pada selember kertas.
Garis lurus pertama harus dibandingkan panjangnya dengan 3 garis lurus berikut (sebut saja garis A, B, dan C)
Ketiga garis yang belakangan ini berbeda panjangnya satu sama lain dan telah diurutkan berdasarkan panjangnya serta dijejerkan bersebelahan.
Dari antara tiga garis lurus itu ada satu (yaitu B) yang panjangnya tepat sama dengan garis lurus pertama.
Mata orang normal akan dengan mudah membedakan panjang ketiga garis tsb dan bahwa garis B lah yang panjangnya sama dengan garis pertama.
Hal ini dikonfirmasikan dengan percobaan pendahuluan Hampir semua orang (99% dari peserta) secara independen berhasil dengan benar memilih garis B. Yang 1% biasanya memiliki kesulitan penglihatan karena rabun atau sedang sakit.
Percobaan berikutnya situasi eksperimen diubah.
Subyek penelitian dikelompokkan menjadi grup terdiri dari 2 orang
Dalam tiap group, seorang anak buah ASch menyamar menjadi subjek penelitian.
Dalam group kecil ini, anak buah Asch lah yang terlebih dahulu diminta memilih dan sengaja memilih garis A, bukannya B
Setelah mengamati pilihan si penyelusup ini, subjek penetilian ditanyakan hal yang sama Ternyata ada kecenderungan si subjek terpengaruh oleh pilihan si penyusup. Buktinya subjek yang salah pilih meningkat 3x lipat dari 1% menjadi 3%
Selanjutnya, bila grup diperbesar menjadi 3 orang
dan 2 di antaranya adalah penyusup yang sengaja disuruh memilih A, maka 13% dari subjek ketiga setelah mendengar pilihan salah dari dua subjek sebelumnya, juga memilih A. Tingkat persentase kesalahan ini terus meningkat sejalan dengan peningkatan jumlah subjek penyusup yang telah memilih A lebih dulu.
Semakin banyak penyusup memilih A semakin tinggi juga tingkat kesalahan dari subjek yang diteliti.
Dalam masalah keputusan yang sederhana saja ternyata orang mudah terbawa arus. Tak heran bila dalam masalah yang jauh lebih kompleks, seperti keputusan penilaian dan jual-beli saham, orang mudah hanyut dalam arus sentimen pasar.
Akibatnya investor sering mengabaikan informasi akurat yagn dimilikinya karena terpengaruh oleh keputusan yang telah diambil oleh investor lain sebelumnya.
Jadi perilaku inilah yang sering dimanfaatkan oleh para manipulator 'penggoreng' harga saham atau yang u sebut bandar licin itu
apa jadinya jika group ada 10 orang dan 9 penyusup memilih A?
itulah yang dinamakan efek Asch
Orang umumnya gampang terpengaruh dengan suara terbanyak begitu juga dalam bermain saham
Saham yang jelek pun bisa dikomporin seolah2 jadi saham emas.
contoh saham TMPI dan TRUB memakan cukup banyak korban.
Selamat Belajar
BEAR MARKET (PASAR BERUANG)
Selain itu istilah bear juga mengikuti kebiasaan yang berlaku dalam transaksi kulit beruang di AS. Di sana umumnya pemburu sudah menjual kulit beruang sebelum menangkap binatang tersebut. Di Pasar modal bear digunakan untuk menyebutkan investor yang menjual saham yang tidak dimilikinya. Dalam hal ini bear identik dengan short seller.
Di masa bearish di mana sektor finansial global mengalami pelambatan ekonomi sebaiknya memilih emiten yang memiliki arus cash flow yang masih bagus seperti retailer, produk barang konsumsi. Logikanya sederhana, meskipun krisis permintaan akan produk emiten ini tetap dibutuhkan.
Saham yang tergolong misalnya UNVR, INDF dan MYOR.
Selain itu perhatikan likuiditas untuk menjamin kita dapat menjualnya dengan mudah.
Pendekatan yang paling baik adalah bottom-up fundamental. Inti dari pendekatan ini adalah memilih saham yang potensial dengan langsung menganalisa fundamental emiten. Pilihan paling jelek adalah memilih saham yang mampu bertahan selama krisis sambil menunggu kondisi makro menjadi stabil. Saham yang mampu bertahan di masa sulit akan mudah berkembang di masa normal. Namun penantian bisa jadi menjadi panjang karena mungkin krisis yang berkepanjangan. Menunggu terlalu lama dapat mengarah pada hilangnya peluang memperoleh hasil investasi. Pilihan yang lebih baik adalah memilih saham yang tetap berkembang selama krisis.
Selain belajar fundamental kita juga perlu melengkap belajar analisa teknikal, psikologi pasar, bandarmology dan perusahaan yang manajemen-nya baik.
Belajar Fundamental untuk menentukan berapa harga saham yang wajar untuk di beli.
Belajar Technical untuk menentukan kapan saham tersebut boleh kita beli atau jual.
Belajar Psikologi Pasar dan Bandarmology untuk menentukan motif dan perilaku para pemegang saham.
Dan terakhir pilihlah perusahaan yang manajemen maupun owner-nya memiliki itikad yang baik.
Selamat Belajar
Wednesday, June 3, 2009
Top1Nomic antara Ekonomi Neolib Vs Ekonomi Kerakyatan
Paham Ekonomi Neolib ini memfokuskan pada pasar bebas dan perdagangan bebas, merobohkan hambatan untuk perdagangan internasional dan investasi agar semua negara bisa mendapatkan keuntungan dari meningkatkan standar hidup masyarakat atau rakyat sebuah negara dan modernisasi melalui peningkatan efisiensi perdagangan dan mengalirnya investasi.
Banyak kalangan menuduh Paham Neolib tidak baik, namun saya percaya bahwa ibarat pisau pasti memiliki dua sisi yang bertolak belakang tergantung bagaimana kita menggunakan-nya begitu juga paham Sosialis.
Sebagai contoh sederhana sisi positif :
1. ekonomi neolib adalah membuat orang kreatif karena terdorong untuk memajukan taraf hidupnya sedangkan sisi negatif-nya orang yang kurang kreatif bisa tersisihkan karena kalah bersaing.
2. ekonomi kerakyatan sisi positifnya adalah negara bisa melindungi aset2 vital dan memanfaatkan-nya untuk melindungi kepentingan rakyat sedangkan sisi negatif-nya membuat orang cenderung malas seperti mental pegawai negeri kita misalnya karena baik rajin atau malas sama saja gaji dan bonusnya toh sama saja karena merasa dilindungi negara.
Karena masing2 ada manfaatnya saya mencoba mencari solusi ekonomi yang sesuai dengan kondisi indonesia saat ini. Karena baik masing2 paham pasti ada manfaatnya dan bisa kita gunakan untuk kemajuan bangsa dan negara. Oleh karena itu saya mencoba menggabungkan-nya dan menamakan-nya sebagai Top1nomic (baca: Top wan no mik)
Paham Top1nomic memiliki ciri-ciri berikut :
- Diakui-nya Kepemilikan Hak oleh Individu
- Penegakan Hukum yang jelas untuk seluruh kalangan baik minoritas maupun orang2 asing
- Membangun Ekonomi dengan mendorong Kreatifitas masyarakat itu sendiri
- Negaranya menganut sistem Demokrasi
Pemerintah bertugas mengawasi aturan main saja melalui penegakan hukum dan aturan main yang berlaku. Kedengaran-nya seh mudah tapi implementasi-nya sampai saat ini tidak mudah.
Contoh sederhana : Di iklan televisi ada berita pemerintah akan menindak tegas sekolah yang memungut biaya pendaftaran ulang, saya coba email ke departemen pendidikan saja tidak dijawab sampe saat ini. Kemudian perbaikan daftar DPS pilpres. Banyak kelurahan yang saya cek yah pengumuman DPS yang katanya tgl 2-10 mei tetapi tgl 9 mei aja banyak kelurahan yang sudah mencopot daftar tsb karena hari sabtu. Coba cek mana ada PPS di kelurahan yang masuk hari sabtu padahal perbaikan DPS khan tgl 2-10 Mei. Implementasi dan Kebijakan tidak sejalan :).
Kesan saya saat ini pemerintah kita kalau sudah sampe ke media massa seperti media elektronik atau media cetak baru sibuk membela diri, intinya kalau gak diblow up media massa pemerintah kita lambat merespon, kebanyakan membela diri seperti kasus DPT (Daftar Pemilih Tetap) Pemilihan Legislatif.
Nah masalahnya sebagai warga negara kalau mau melaporkan masalah ke pemerintah tidaklah mudah dan berbelit-belit. Karena sistem kerja birokrasi di indonesia sangat buruk, kita kalau mau melaporkan masalah ke birokrat sering di ping pong, sering aturan main tidak sesuai di lapangan, banyak korupsi-nya alias pungutan liar, jadi kalau pemerintah menolak neolib itu karena sistem birokrasi saat ini masih tidak baik. Jelek-jeleknya paham neolib tapi sistem birokrasinya bagus loh.
Program pemerintah kita dengan program-program seperti PNPM Mandiri, BLT itu adalah juga ciri2 yang dilakukan negara yang memakai paham ekonomi neolib jadi ekonomi neolib bukan berarti tidak memihak pada rakyat. Mengapa begitu? Di Amerika sendiri juga disediakan dana pensiun dan dana sosial untuk masyarakat kok. Di Australia juga ada tuh program semacam BLT. Indonesia kalaupun mau dikategorikan sebagai negara neolib juga belum cocok karena beberapa hal :
- Sistem Birokrasi yang carut marut
- Penegakan Hukum yang masih tidak baik
Saat ini yang agak diperbaiki baru Departemen Keuangan dalam hal ini Pelayanan Pajak di negara kita. Sistem birokrasinya lain-nya misalnya Dinas Pendidikan, Dinas Pekerjaan Umum, kantor kelurahan, mental para pegawai negeri adalah masih dilayani bukan melayani, nuansa korupsi masih sangat kental.
Menurut saya bukan paham ekonomi neolib-nya yang tidak bagus tapi kondisi indonesia sendiri belum ideal. Mari kita liihat India yang baru menyelenggarakan pemilu dengan sukses apakah termasuk calon negara neolib baru? Karena kita ada main saham marilah kita hubungkan yah. Mengapa index saham di India lebih tinggi dari China? karena China masih setengah hati dalam penegakan demokrasi.
Kalau saat ini Indonesia bisa tumbuh 4.4% bukanlah kehebatan pemerintah semata. Saya akan beberkan bagaimana sistem ekonomi yang kita anut skrg menguntungkan negara tetangga seperti singapura. Umumnya investor mengeluh sulitnya mengurus investasi di indonesia karena tidak ada prosedur dan standar yang baik dalam implementasi-nya. Investor lebih nyaman melalui singapura padahal nanti bahan baku dan sumber daya alam-nya juga berasal dari indonesia. Singapura seperti broker neh yang menghubungkan investor dan negara kita. Sebenarnya jangan salahkan kenapa banyak kekayaan kita yang parkir di Singapura. Daripada ribut2 tidak jelas marilah kita perbaiki keadaan supaya diminati investor. Setuju?
Salah satu ciri2 paham neolib yang ideal adalah penegakan hukum yang sama kepada semua pihak jadi sebenarnya campur tangan negara masih diperlukan khususnya untuk penegakan hukum dan sistem hukum yang berlaku di pasar. Mengenai negara yang menganut kapitalisme vs sosialisme kita bisa melihat 2 contoh terbaik yaitu dua negara yang sama sejarah dan ras-nya. Jerman Barat vs Jerman Timur dan Korea Utara vs Korea Selatan. Mana yang lebih makmur?
Ada sebuah negara yang mirip dengan Indonesia yaitu Brazil yang juga menganut sistem demokrasi, dilewati garis khatulistiwa dan juga negara tropis yang punya 2 musim. Index sahamnya saat ini 53999 bandingkan dengan indonesia yang baru 2024 saat ini. Saya berani katakan bahwa negara yang mengakui peran individu dan kepemilikan atas aset lebih maju pertumbuhan-nya dibandingkan negara yang menganut sistem sosialis murni. Paham Sosialisme awal gak mengakui hak milik sehingga orang cenderung malas lihatlah keadaan China dulu sebelum membuka diri terhadap ekonomi luar. Diakui bahwa neoliberlisme penuh muatan negara besar yang lebih siap dalam kompetisi bebas. Nah masalahnya bagaimana solusi Top1nomic menghadapi fenomena ini ?
Mari kita lihat sekali lagi singapura merupakan kekuatan ekonomi di asia tenggara padahal sumber bahan baku-nya diambil dari indonesia. Mengapa begitu? Karena sistem birokrasi di sana lebih baik dan mudah serta jelas untuk orang berinvestasi. Mengapa Index saham India lebih tinggi dari China padahal pertumbuhan ekonomi China lebih tinggi? kita bisa melihat Index saham india jauh lebih tinggi dari China walaupun Index saham hanya indikator kecil saja namun berhasilnya demokrasi di india membawa angin segar bagi ekonomi mereka Bagi investor batas negara menjadi tidak penting karena di mana ada gula di situ ada semut.
Solusi Top1nomic
4 solusi utama yang perlu dikembangkan tanpa perlu terjebak dalam embel-embel istilah neolib ataupun kerakyatan
1. Sistem Pemerintah yang bersih dan mudah diakses oleh seluruh warga negara.
Mudah diakses ini maksudnya setiap warga negara mudah dan jelas untuk berhubungan dengan pemerintah, aturan main-nya jelas, tidak diping pong ke sana kemari, tidak pakai acara rekomendasi dari atasan alias katabelece. Sistem pengawasan birokrasi dengan reward dan punishment di mana mengurus izin dan surat2 mudah dan jelas. Ccontoh : semua biaya administrasi bisa dibayar melalui bank dan bukti pembayaran jelas (kalau bisa terkomputerisasi). Setiap ada tindakan korupsi bisa dilaporkan dan jelas pengusutan-nya. Atasan harus mau dipecat jika terbukti departemen-nya 'tidak beres'. Jika ada masalah tidak main lempar batu sembunyi tangan dan menuding pihak lain. Perlu diketahui Sistem Birokrasi Pemerintah yang tidak jelas menghambat aliran dana investasi.
2. Penegakan Hukum berlaku sama kepada semua pihak.
Di mana aturan-aturan hukum, investasi teratur dan mudah diakses bagi semua warga negara baik warga negara domestik maupun asing. Penegakan Hukum berarti diakui-nya pemilikan oleh individu. Negara tidak main sita saja hak2 individu dengan alasan yang tidak benar. Kalau ada sengketa pengadilan bisa berlaku adil. Sampai tahap ini dengan sendiri-nya negara indonesia akan menjadi incaran dan emas bagi semua investor.
3. Distribusi barang mudah dan lancar.
Artinya tersedia Pasokan Gas, Pupuk itu mudah diakses oleh setiap warga negara. Untuk itu Infrastruktur seperti jalan, jembatan, sarana transportasi dibangun dan diperbaiki sehingga pasukan untuk terjadi-nya perdagangan mudah diakses dari kota ke desa. Baik oleh petani, pedagang nelayan dsb. Tugas Negara adalah menjaga stabilisasi harga. Jika kelebihan pasokan otomatis harga turun negara akan membentuk semacam BUMN untuk membeli kelebihan produksi dan saat pasokan menurun otomatis BUMN tersebut mudah mengeluarkan-nya ke pasar untuk menstabilkan harga. Tugas BUMN ini lebih ke semacam Bandar untuk menjaga-nya dari intervensi asing atau pihak2 luar. Di sini termasuk Distribusi Akses Modal dari perbankan ke semua kalangan bukan hanya kalangan atas. Negara menjaga agar tidak ada pihak yang melakukan tindakan spekulasi yang berlebihan oleh setiap warga negara yang berpotenti memancing ketidakstabilan pasar. Bukankah ekonomi amerika resesi parah karena spekulasi yang berlebihan di mana Negara lepas tangan dan membiarkan.
4. Sedangkan hal-hal lain seperti alokasi pendidikan, pembangunan dll bisa diatur dalam semacam GBHN (Garis Besar Haluan Negara) yang bisa dipertanggung-jawabkan kepada pemilih-nya.
Demikianlah semoga polemik Paham Ekonomi Neolib ataupun Kerakyatan bisa membawa manfaat bagi kita, yaitu mengambil yang positif dan membuang yang negatif.
Sekian dan Terima Kasih